Dear Para Pembaca, suka dengan kisah misteri bernuansa aesthetic?
Ekata bersama teman-teman dari Sabtu Moviedate akan mengulas film misteri yang tidak hanya menampilkan tampilan yang estetis dan penuh warna, tetapi juga memberikan visual yang tajam dan menggugah. Ini bukanlah film biasa, melainkan sebuah karya yang langsung menyajikan kepada penontonnya sosok yang kemungkinan besar menjadi pelaku di balik misteri tersebut!
Seperti Protagonis merangkap jadi antagonis?
Biar makin yakin, jangan lupa lihat ulasan dari Sabtu Moviedate lainnya ya
Sebelum masuk ulasan, seperti biasa ada pertanyaan :
Apa yang akan kamu lakukan ketika atasanmu mati karena kelalaianmu?
A:
a. Lari, balik lagi ke kampung.
b. Mengaku karena sangat sayang pada atasan.
c. Ikut skenario rumit yang didalangi si korban.
Betul, kamu tidak salah baca. Bukannya marah atau mengamuk, si korban malah membantu oknum utama untuk lepas dari masalah ini… sebenarnya kenapa?
Bareng Ekata, mari kita bahas film dengan judul “Knives Out”.
RINGKASAN
Film ini menceritakan tentang pembunuhan seorang pengarang novel terkenal, Harlan Thrombey (diperankan oleh Christopher Plummer), di malam ulang tahunnya yang ke-85.
Detektif Benoit Blanc (diperankan oleh Daniel Craig) kemudian disewa untuk menyelidiki kematian tersebut. Selama penyelidikan, berbagai anggota keluarga Thrombey yang eksentrik dan pembantu rumah tangga menjadi tersangkut dalam jaringan kebohongan dan rahasia keluarga.
Terutama Perawat pribadi sang korban, Marta Cabrera. Sebenarnya apa yang terjadi.
REVIEW EKATA
Jujur yang membuat Ekata sangat tertarik menonton film tahun 2019 ini adalah karena visual aesthetic yang memukau di dalamnya. Penggunaan warna untuk film ini tergolong unik karena memberikan warna hangat untuk kesan aesthetic dan pengukuhan kekayaan keluarga nan klasik ini yang akan semakin tajam, mencolok serta gelap ketika semakin dekat dengan klimaks.
Selain itu, Film ini berhasil mencampurkan unsur-unsur komedi dengan cerita misteri yang menarik, memberikan pengalaman tontonan yang memuaskan bagi penonton. Daniel Craig khususnya mendapat pujian besar untuk penampilannya sebagai detektif eksentrik, sementara Ana de Armas juga dianggap memukau sebagai Marta, pembantu rumah tangga yang menjadi pusat dari banyak plot film ini.
Bagaimana bukan pusat perhatian? Semua ini bermula ketika Marta menyadari dia mengambil botol obat yang salah untuk atasannya.
Tetapi apa benar seperti itu? Salah satu yang menggelitik dari film ini adalah pesan bahwa kita sebagai manusia yang menyelidiki misteri jangan langsung menyimpulkan sebuah hal dengan hanya melihat yang ‘terlihat’ saja.
Apalagi setelah mencoba berbagai cara untuk kabur, rupanya kebenaran juga ikut berpusat pada si Marta–gadis yang menjadi pewaris tunggal kekayaan Harlan Thrombey.
Apa mungkin dia dijebak?
Nah, bisa Ekata bilang ini bisa dibilang The Real Broken Family… misterinya ternyata tidak sesederhana itu. Plot twist-nya benar-benar keren.
Pada Akhirnya…
Sebuah film yang pas buat para pembaca yang ingin rileks sekaligus tegang sedikit. Dimanjakan dengan visual aesthetic sekaligus misteri yang ternyata tidak sesederhana itu.
Film nya tidak berat, tetapi masih memberikan kesan enak diikuti. Apalagi di dalamnya, jajaran aktor dan aktris seperti Daniel Craig, Chris Evans, Jamie Lee Curtis dan lainnya memberikan warna baru dan mahal pada film ini.
Jangan khawatir, film ini tidak boring kok! malah dengan format yang fresh seperti ini, misterinya jadi enak diikuti.
Kasih tahu Ekata ya kalau sudah nonton.
Salam,
Ekata yang sedang mendengar ‘Time To Say Goodbye’ yang dinyanyikan Sarah Brightman & Andrea Bocelli🎼